Thursday 25 November 2010

Tato atau tattoo, berasal dari bahasa Tahiti "tatu" yang konon artinya tanda. Walaupun bukti-bukti sejarah tato ini tidak be- gitu banyak, tetapi para ahli mengambil kesimpulan bahwa seni tato ini sudah ada sejak 12.000 tahun sebelum Masehi.
Dutu, tato menjadi semacam ritual bagi suku-suku kuno seperti Maori, Inca, Ainu, Polynesians, dan lain-lain. Kalau Anda jalan-jalan ke Mesir, coba main- main ke piramid, mungkin Anda bisa menemukan tato tertua di sana. Karena menurut sejarah, bangsa Mesir-lah yang jadi biang tumbuh suburnya tato di dunia. Bangsa Mesir kan dikenal sebagai bangsa yang terkenal kuat, mereka melakukan ekspansi ke negara-negara lain, sehingga seni tato pun ikut-ikutan menyebar luas, seperti ke daerah Yunani, Persia, dan Arab.




Apa alasan bagi suku-suku kuno di dunia membuat tato ? Bangsa Yunani kuno memakai tato sebagai tanda pengenal para anggota badan intetijen mereka alias mata-mata perang pada saat itu. Di sini tato menunjukan pangkat dari si mata-mata tersebut. Berbeda dengan bangsa Romawi, mereka memakai tato sebagai tanda bahwa seseorang itu berasal dari golongan budak, dan tato juga dirajahi ke setiap tubuh para tahanannya. Suku Maori di New Zealand membuat tato berbentuk ukiran-ukiran spiral pada wajah dan pantat.

Menurut mereka, ini adalah tanda bagi keturunan yang baik. Di Kepulauan Solomon, tato ditorehkan di wajah perempuan sebagai ritus untuk menandai tahapan baru dalam kehidupan mereka. Hampir sama seperti di alas, orang- orang Suku Nuer di Sudan memakai tato untuk menandai ritus inisiasi pada anak taki-taki. Orang-orang Indian melukis tubuh dan mengukir kutit mereka untuk menambah kecantikan atau menunjukkan status sosial tertentu.


Tato alias wen shen atau rajah mulai merambahi negara China sekitar tahun 2000 SM. Wen shen konon artinya "akupunktur badan". Pertu diketahui, sama seperti bangsa Romawi, bangsa China kuno memakai tato untuk menandakan bahwa seseorang pernah dipenjara. Sementara di Tiongkok sendiri, budaya tato terdapat pada beberapa etnis minoritasnya, yang tetah diwarisi oteh nenek moyang mereka, seperti etnis Drung, Dai, dan Li, namun hanya para wanita yang berasal dari etnis Li dan Drung yang memiliki kebiasaan menato wajahnya. Riwayat adat-istiadat tato etnis Drung ini muncul sekitar akhir masa Dinasti Ming (sekitar 350 tahun yang talu), ketika itu mereka diserang oleh sekelompok grup etnis lainnya dan pada saat itu mereka menangkapi beberapa wanita dari etnis Drung untuk dijadikan sebagai budak. Demi menghindari terjadinya perkosaan, para wanita tersebut kemudian menato wajah mereka untuk membuat mereka kelihatan kurang menarik di mata sang penculik.

Meski kini para wanita dari etnis minoritas Drung ini tidak lagi dalam keadaan terancam oteh penyerangan dari etnis minoritas lainnya, namun mereka masih terus mempertahankan adat-istiadat ini sebagai sebuah lambang kekuatan kedewasaan. Para anak gadis dari etnis minoritas Drung menato wajahnya ketika mereka berusia antara 12 dan 13 tahun sebagai sebuah simbol pendewasaan diri. Ada beberapa penjelasan yang berbeda, mengapa para wanita tersebut menato wajahnya. Sebagian orang mengatakan, bahwa warga etnis Drung menganggap wanita yang bertato terlihat lebih cantik dan para kaum Adam etnis Drung tidak akan menikahi seorang wanita yang tidak memiliki tato di wajahnya.



Di Indonesia Orang-orang Mentawai di kepulauan Mentawai, suku Dayak di Kalimantan, dan suku Sumba di NTB, sudah mengenal tato sejak zaman baheula. Bahkan bagi suku Dayak, seseorang yang berhasil "memenggal kepala" musuhnya, dia mendapat tato di tangannya. Begitu juga dengan suku Mentawai, tatonya tidak dibuat sembarangan. Sebelum pembuatan tato dilaksanakan, ada panen enegaf alias upacara inisiasi yang dilakukan di puturkaf uma (galeri rumah tradisional suku Mentawai). Upacara ini dipimpin oleh sikerei (dukun). Setelah upacara ini selesai, barutah proses tatonya dilaksanakan.


BAHAN PEMBUAT TATO

Awalnya, bahan untuk membuat tato berasal dari arang tempurung yang dicampur dengan air tebu. Atat-atat yang digunakan masih sangat tradisional. Seperti tangkai kayu, jarum, dan pemukul dari batang. Orang-orang pedalaman masih menggunakan teknik manual dan dari bahan-bahan tradisional. Bangsa Eskimo misalnya, memakai jarum yang terbuat dari tulang binatang. Di kuil-kuil Shaolin menggunakan gentong tembaga yang dipanaskan untuk mencetak gambar naga pada kulit tubuh. Murid-murid Shaolin yang dianggap memenuhi syarat untuk mendapatkan simbol itu, dengan menempelkan kedua lengan mereka pada semacam cetakan gambar naga yang ada di kedua sisi gentong tembaga panas itu.

Jauh berbeda dengan sekarang. Saat ini, terutama di kalangan masyarakat perkotaan, pembuatan tato ditakukan dengan mesin listrik. Mesin ini ditemukan pada tahun 1891 di Inggris. Kemudian zat pewarnanya menggunakan tinta sintetis (tinta khusus tato).

Bahkan, perusahaan Freedom-2 di Philadelphia telah menemukan serangkaian produk tinta yang lebih aman di kulit. Produk ini sudah disetujui Badan Urusan Makanan dan Obat-Obatan AS (FDA) untuk digunakan dalam dunia kosmetik, makanan, obat, dan peranti kedokteran - yang tentunya aman untuk tato.


MAKNA TAT0

Pada sistem budaya yang bertainan, tato mempunyai makna dan fungsi yang berbeda-beda. Di Indonesia sendiri, pernah ada masa di mana tato dianggap sebagai sesuatu yang buruk. Orang-orang yang memakai tato dianggap identik dengan penjahat, gali, dan orang nakal. Pokoknya golongan orang-orang yang hidup di jalan dan selalu dianggap mengacau ketentraman masyarakat.

Anggapan negatif seperti ini secara tidak langsung mendapat "pengesahan" ketika pada tahun 1980-an terjadi penembakan misterius terhadap ribuan gali (penjahat kambuhan) di berbagai kola di Indonesia. Mantan Presiden Soeharto dalam otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (PT. Citra Lamtorogung Persada, Jakarta, 1989), mengatakan bahwa petrus (penembakan misterius) itu memang sengaja dilakukan sebagai treatment, tindakan tegas terhadap orang-orang jahat yang suka mengganggu ketentraman masyarakat.

Bagaimana cara mengetahui bahwa seseorang itu penjahat dan layak dibunuh? Brita L. Miklouho-Maklai datam Menguak Luka Masyarakat: Beberapa Aspek Seni Rupa Indonesia Sejak Tahun 1966 (Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997) menyebutkan bahwa para penjahat kambuhan itu kebanyakan diidentifikasi melalui tato, untuk kemudian ditembak secara rahasia, lalu mayatnya ditaruh dalam karung dan dibuang di sembarang tempat seperti sampah.

Tidak semua orang bertato itu penjahat memang. Tapi mengapa sampai terjadi generalisasi seperti itu? Apa kira-kira dasar atasannya? Apakah dulu kebetulan pernah ada seorang penjahat besar yang punya tato dan itu lalu dipakai sebagai ciri untuk menggeneralisasi bahwa semua orang yang bertatto pasti penjahat juga? Sayangnya belum ada studi mendalam yang bisa menguak pergeseran makna tato dari ukiran dekoratif sebagai penghias tubuh dan simbol-simbol tertentu menjadi tanda cap bagi para penjahat.

Tapi yang jelas telah terjadi "politisasi tubuh". Tubuh dipolitisasi, dijadikan alat kendali untuk kepentingan negara. Dalam kasus petrus di Indonesia, tubuh yang bertato dipakai sebagai alat kendali, suatu alasan untuk menjaga stabilitas negara. Untuk tingkat dunia, bisa disebut beberapa contoh kasus politik tubuh besar sepanjang sejarah peradaban manusia. Orang-orang kulit putih menerapkan sistem politik apartheid di Afrika Selatan hanya karena orang-orang Afrika "berkulit hitam". Dari Jerman, Hitler dengan Nazinya membantai orang-orang Yahudi hanya karena di dalam tubuh orang Yahudi tidak mengalir darah Arya, darah tubuh manusia yang paling sempurna yang pernah diciptakan Tuhan di bumi ini menurut Hitler.

Sebelum tato dianggap sebagai sesuatu yang modis, trendi, dan fashionable seperti sekarang ini, tato memang dekat dengan budaya pemberontakan. Anggapan negatif masyarakat tentang tato dan larangan memakai rajah atau tato bagi penganut agama tertentu semakin menyempurnakan citra tato sebagai sesuatu yang dilarang, haram, dan tidak boleh. Maka memakai tato sama dengan memberontak terhadap tatanan nilai sosial yang ada, sama dengan membebaskan diri terhadap segala tabu dan norma-norma masyarakat yang membelenggu. Orang-orang yang dipinggirkan oleh masyarakat memakai tato sebagai simbol pemberontakan dan eksistensi diri. Anak-anak yang disingkirkan oleh keluarga memakai tato sebagai simbol pembebasan.

Setiap zaman melahirkan konstruksi tubuhnya sendiri-sendiri. Dulu tato dianggap jelek, sekarang tato dianggap sebagai sesuatu yang modis dan trendi. Kalau era ini berakhir, entah tato akan dianggap sebagai apa. Mungkin status kelas sosial, mungkin sekadar perhiasan, atau yang lain.

Apparently World's oldest tattoo is made in Indonesia.

Who is not familiar with a tattoo or a tattoo, a tattoo body art. A variety of modern tattoo art has been conducted in various parts of the earth. But did you know that the oldest tattoo art in the world was made in Indonesia.
Check. The term "Tattoo" is taken from the word "Tatau" in Tahiti. Tattooing was first recorded by Western civilization in the expedition of James Cook in tahun1769. According to some researchers, the oldest tattoos found on Egyptian mummies from the 20th century BC.
Egyptian Tattoos, which estimated the oldest tattoos found in a 1300 BC while the Mentawai been tattooing their bodies since their arrival to the west coast of Sumatra on Metal Age, 1500 BC - 500 BC. They are the nation Proto-Malays who came from mainland Asia (Indochina).
According to the researchers "tattoo" in Indonesia, Mentawai Tattoo is the oldest in the world, known as Titi. For people who inhabit the Mentawai Mentawai Islands near Sumatra, a tattoo is a spirit of life. One of the tattoo position is to show identity and difference in social status or profession. For example, tattoos Sikerei (call for Mentawai shaman) is different from a tattoo hunter. Known by the hunter catch pictures of animals, like pigs, deer, monkeys, birds, or alligators. While Sikerei known of star tattoo "Sibalu-balu" in their bodies.
Based on the traditions of Mentawai, tattoo also has a function as a symbol of nature's balance. In the tradition of the Mentawai people, objects such as rocks, animals, and plants should be enshrined in their bodies. They consider all things have souls. Another function of the tattoo is art, Mentawai people tattooing their bodies in accordance with his creativity.
The position of the tattoo is set by the trust Mentawai tribe, called Arat Sabulungan. The term comes from the word "sa" (collection), and "bulung" (leaf). Collection of leaves arranged in a circle made of sago palm or tree tops, which are believed to have magical powers called "beggar" or "Ketse". This is used as a medium for the cult of "Tai Kabagat for whom" (Lord of the Sea), "Tai Ka-leleu" (god of forests and mountains), and "Tai Ka Manua" (God of clouds).
"Arat Sabulungan" is used in every ceremony, birth, marriage, medical treatment, moving house, and tattoos. When boys enter puberty, age 11-12 years, elders called Sikerei and Rimata (tribal leaders) will negotiate to determine the days and months of implementation of the tattooing.     

After that, the chosen "sipatiti" (tattoo artist). Sipatiti not based on the appointment of public office, such as shaman or chieftain, but professional men. Sipatiti expertise that must be paid with a pig. Before the tattoo done, set the first ceremony was led by Sikerei in Puturukat (gallery owned sipatiti).
Body of boy who would tattoo drawn with a stick. Sketches on the body and then pierced with a needle timber. Child's body slowly beaten with wooden sticks to insert dye into the skin layer. Dye used was a mixture of banana leaves and coconut shell charcoal

Wednesday 24 November 2010

kumpulan tato crazy end unik





koleksi tato seksi

Euuum, definitely confusing with my post title this time, but my advice is do not relax too much thought, the point this time I will share a collection of tattoos sexy, unique and creative carved into your body and voluptuous sexy girls, before I also had to share a collection of tattoos girl SEO contestant sexy, but it seems the photos are less than satisfactory sexy tattoos, one of the little tattoo image resolution. Therefore I will try this dipostingan redeem these shortcomings by presenting diartikel photos sexy tattoo girl who makes 'Greng'.

But before, I would Senggol my first blog in babamz.blogetery.com and in babamz.dagdigdug.com who are currently struggling in nowGoogle SEO Challenge, maybe a lot of visitors this blog are not comfortable with frequent tucked sentence 'Is Multiple nowGoogle.com Search Engine Hot 'every posting me, but well like this when I'm the SEO contest, so I beg your understanding.

But do not worry even though my own stumbling in nowGoogle.com Is Multiple Search Engine Popular in this blog but I will be presenting the post-post that can entertain the visitors of this blog, back again, this is a collection of sexy tattoos on the body of the sexiest girls, enjoy:                              

TatO yang QreN... ( GambaR )

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption
Add caption


Add caption
Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption